welcome to my blog

welcome to my blog
henitayahya

Rabu, 24 Agustus 2016

contoh ESSAY KEMARITIMAN " Kail dan jala tak cukup menghidupi nelayanku!!!"



ESSAY

Disusun oleh :
Henita Yahya
Email: henitayahya@gmail.com website: henitayahyablogspot.co.id

JUDUL : Kail dan jala tak cukup menghidupi nelayanku!!!

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari 70% lautan, sudah seharusnya dan sudah saatnya mulai membangun mental dan pola pikir untuk kembali menjadi bangsa maritim. Kesadaran ini yang tentunya harus menjadi dasar dalam membangun sektor ekonomi dari ranah sumberdaya maritim kita yang kaya.  Potensi wilayah pesisir dan lautan lndonesia dipandang dari segi Perikanan meliputi; perikanan laut (Tuna/Cakalang, Udang, Demersal, Pelagis Kecil, dan lainnya) sekitar 4.948.824 ton/tahun, dengan taksiran nilai US$ 15.105.011.400, Mariculture   (rumput   laut,   ikan,   dan   kerang-kerangan   serta   Mutiara   sebanyak 528.403   ton/tahun,   dengan   taksiran   nilai   US$   567.080.000,   perairan   umum 356.020 ton/tahun, dengan taksiran nilai US$ 1.068.060.000, budidaya tambak 1.000.000 ton/tahun,  dengan taksiran  nilai  US$ 10.000.000.000,  dan potensi bioteknologi kelautan tiap tahun sebesar US$ 40.000.000.000, secara total potensi sumber daya perikanan Indonesia senilai US$ 71.935.651.400 dan yang baru digali sekitar US$ 17.620.302.800 atau 24,5 %. Potensi tersebut belum termasuk  hutan mangrove,  terumbu  karang serta energi  terbarukan  serta  jasa seperti   transportasi,   pariwisata   bahari   yang   memiliki   peluang   besar   untuk dikembangkan.
Kekayaan sumberdaya alam tersebut jika kita kaitkan dengan sebuah lagu legendaris yang tak asing diteliga dengan syair “Kail dan jala cukup menghidupimu!” sepenggal kalimat dengan makna bahwa nelayan kita yang masih kaya akan sumberdaya, namun  dizaman sekarang memikat pertanyaan apakah kini masih begitu? Seiring dengan perjalanan waktu, kehidupan masyarakat dengan visi maritim Indonesia yang sangat dibanggakan tersebut mulai tenggelam. aktivitas bahari dieksplore berlebihan demi kepentingan ekonomi semata. Akibatnya budaya maritim bangsa, sumberdaya maritim kita memasuki era yang suram.
Nelayan dan segala aktivitas yang berkaitan dengan perikanan (packing, transport, retailing) merupakan kegiatan yang penting di bidang kelautan yang tidak dapat dipisahkan, baik skala domestik maupun global ekonomi. Besarnya potensi sumber daya perikanan dan kelautan tersebut merupakan aset nasional yang harus dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Namun beberapa kendala untuk mewujudkan sumberdaya perikanan dan kelautanm yang lebih optimal diantaranya yakni Lemahnya kemampuan sumber daya nelayan, karena armada penangkapan ikan dan penguasaan teknologi yang masih tergolong sederharna dengan kapal ukuran kecil yang berdaya jelajah kecil dan tidak dapat berlayar dalam jangka waktu lama. Usaha untuk meningkatkan produksi dibidang perikanan bagi masyarakat nelayan tentu tidak akan terlepas dari pemilikan alat tangkap. Karena dengan tersedianya alat tangkap yang memadai tentu akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar