BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Protein adalah bagian
dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima
bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima didalam
tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam
jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut
zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya protein. Disamping
itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian
besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk
kehidupan.
Proses kimia dalam tubuh dapat
berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi
sebagai biokatalis. Disamping itu hemoglobin dalam butir-butir darah merah atau
eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh
bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein. Disamping digunakan untuk
pembentukan sel-sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi apabila
tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Protein mempunyai molekul besar
dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Ada 20 jenis asam
amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino ini terikat satu
dengan yang lain oleh ikatan peptide.protein mudah dipengaruhi oleh suhu
tinggi, PH, dan pelarut organic.
Protein dapat memerankan fungsi
sebagai bahan structural karena seperti halnya polimer lain, protein memiliki
rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan lain-lain.
Selain itu protein juga dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi
kimia dalam sistem makhluk hidup. Makromolekul ini mengendalikan jalur dan
waktu metabolisme yang kompleks untuk menjaga kelangsungan hidup suatu
organisme. Suatu sistem metabolisme akan terganggu apabila biokatalis yang
berperan di dalamnya mengalami kerusakan. Dengan demikian latar belakang
penulis mengangkat makalah tentang protein dalam kehidupan protein memegang peranan yang
penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena
adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Protein?
2. Apa saja Klasifikasi dan Sumber Protein?
3.
Bagaimana Peranan Protein Dalam
Kebutuhan Nutrisi Ikan ?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan
menjawab semua pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah untuk dipelajari dan
dipahami, juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Nutrisi Ikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Protein Secara Umum
Istilah protein berasal dari bahasa
yunani yaitu proteos , yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini
di perkenalkan oleh ahli kimia Belanda, gerardus mulder (1802-1880). Ia
berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel
hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh
adalah protein separohnya ada didalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang
rawan, Sepersepuluh dalam kulit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan
tubuh. Disamping itu, asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai
prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekuk
esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang
tidak dapat digantikan oleh zat kimia lain, yaitu membangun serta memelihara
sel-sel dan jaringan tubuh. Protein merupakan zat gizi yang paling penting.
Karena yang paling erat hubungannya dengan proses kehidupan. Didalam sel
protein terdapat protein struktural maupun protein metabolik. Molekul protein
mengandung unsur-unsur C,H,O dan unsur
khusus yang terdapat didalam protein dan tidak terdapat didalam molekul
karbohidrat maupun lemak yaitu nitrogen (N).
Protein adalah senyawa kompleks yang
tersusun atas unsur-unsur C,H,O dan N. Namun demikian ada pula protein yang
mengandung unsur S dan P.
Protein yang telah di ubah kedalam
bentuk asam amino mempunyai sifat larut dalam air. Seperti halnya hidrat arang,
asam amino yang mudah larut dalam air ini juga dapat diserap secara pasif dan
langsung memasuki pembuluh darah. Ketika protein mengalami hidrolisis total,
akan dihasilkan sejumlah 20-24 jenis asam amino, tergantung dari cara
menghidrolisisnya. Ada 3 cara yang dapat ditempuh untuk menghidrolisis protein
yaitu hidrolisis asam, hidrolisis alkalis, dan hidrolisis enzimatik.
Struktur umum asam amino terdiri
atas beberapa bagian:
1.
Gugusan
amino
2.
Gugusan
karboksil
3.
Gugusan sisa
molekul (molecular rest)
2.2
Klasifikasi dan Sumber Protein.
Protein terdapat dalam bentuk
serabut (fibrous), globular, dan kunjngsi.
1.
Protein
dalam bentuk serabut.
Terdiri atas beberapa rantai peptida
berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain, sehingga menyerupai batang yang
kaku.
Karakteristiknya :
·
Rendah daya
larutnya.
·
Mempunyai
kekuatan mekanis yang tinggi.
·
Tahan
terhadap enzim pencernaan.
Contoh protein serabut : Kolagen,
elastin, keratin, miosin.
2.
Protein
globular.
Karakteristiknya :
·
Berbentuk
bola.
·
Larut dalam
larutan garam dan asam encer.
·
Mudah
berubah dalam pengaruh suhu.
·
Konsentrasi
garam mudah mengalami denaturasi.
Contoh : Albumin, globumin, histon,
protamin.
3.
Protein
konjungsi.
Merupakan protein sederhana yang
terikat dengan bahan-bahan non asam amino (gugus prostetik).
Contoh : Nukleoprotein, lipoprotein,
fosfoprotein, metaloprotein.
§ Sumber Protein
Bahan makanan hewani
merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti telur,
susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang
kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-kacangan lain.
Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai
biologi tertinggi. Bahan makanan nabati yang kaya akan protein adalah
kacang-kacangan.
2.3 Peranan protein dalam Kebutuhan Nutrisi Ikan
Sekitar 50 %
dari kebutuhan kalori yang diperlukan oleh ikan berasal dari protein. Bahan ini
berfungsi untuk membangun otot, sel-sel, dan jaringan tubuh, terutama bagi
ikan-ikan muda. Kebutuhan protein sendiri bervariasi tergantung pada
jenisikannya. Meskipun demikian, protein adalah unsur kunci yang diperlukan
untukpertumbuhan dan kesehatan pada seluruh jenis ikan. Pada umumnya kebutuhan
ikanterhadap
protein dapat digolongkan secara garis besar sebagai berikut : 15-30 % dari
total pakan bagi ikan-ikan herbivora, dan 45% bagi ikan karnivora. Sedangkan untuk ikan-ikan muda diperlukan diet dengan
kandungan protein 50 %.
Protein
merupakan unsur yang paling penting dalam penyusunan formulasi pakan karena
usaha budidaya mengharapkan pertumbuhan ikan yang cepat. Dalam hal ini
mempunyai fungsi bagi tubuh ikan yaitu :
1.
Sebagai zat pembangun yang membentuk jaringan baru
untuk pertumbuhan, menganti jaringan yang rusak maupun untuk reproduksi.
2.
Sebagai zat pengatur yang berperan untuk pembentukkan
enzim dan hormon penjaga dan pengatur berbagai proses metabolisme didalam
tubuh.
3. sebagai zat pembakar karena unsur
karbon yang terkandung didalamnya dapat difungsikan sebagai sumber energi pada
saat kebutuhan energi tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Molekul
protein tesusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dasar. Mutu protein
sangat ditentukan oleh komposisi asam amino penyususunnya komposisi ini akan
berbeda antara satu bahan dengan bahan lainnya.
Kebutuhan protein sangat bervariasi tergantung pada
umur, stadia ikan. Ikan pada stadia yang muda membutuhkan tingkat protein yang
tinggi untuk mendukung pertumbuhannya daripada ikan yang dewasa. Pakan formula
untuk larva, benih umumnya mengandung 5 – 10% protein lebih tinggi dibandingkan
pada pakan formula untuk ikan-ikan yang lebih besar.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sekitar 50 % dari
kebutuhan kalori ikan berasal dari protein. Protein adalah nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah besar pada formulasi pakan ikan. Nutrien dibutuhkan
sebagai: bahan-bahan pembentuk jaringan tubuh yang baru (pertumbuhan) atau pengganti
jaringan tubuh yang rusak, sebagai bahan baku untuk pembentukan enzim,
hormon, antibodi dan bahan baku untuk penyusun protein plasma
serta sebagai sumber energi. Kualitas protein pakan, terutama ditentukan
oleh kandungan asam amino esensialnya, semakin rendah kandungan asam amino
esensialnya maka mutu protein semakin rendah pula. Secara kuantitatif kebutuhan
protein terkait dengan umur/ukuran, tingkat kematangan gonad, kondisi lingkungan
dan kondisi fisiologis.
3.2
Saran
Melihat pentingnya peranan protein di
dalam tubuh ikan maka protein pakan perlu diberikan secara terus menerus dengan
kualitas dan kuantitas yang memadai. Selain itu melihat sumber protein baik hewani
atau nabati yang ada semakin sulit didapatkan dan harganya yang relatif lebih mahal.
Sehingga diharapkan untuk memenuhi kebutuhun
energi pada ikan perlu adanya inovasi-inovasi baru pakan-pakan yang memiliki kandungan
protein yang relatif murah baik itu pakan alami atau pakan sintetik.
DAFTAR PUSTAKA
Sloane,
Ethel.2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
(EGC)
Almatsier,
Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Murray, Robert
K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009.Biokimia Harper Edisi 27.Jakarta:
Penerbit Buku Kedokeran (EGC)
Mudjiman A. 2002. Makanan Ikan.
Penebar Swadaya. Jakarta. Hal:9-10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar