BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Semua jenis ikan
membutuhkan zat gizi yang baik, biasanya terdiri dari protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral serta energi untuk aktivitas (NRC, 1977). pakan merupakan komponen penting dalam
proses pematangan gonad, karena proses vitelogenesis membutuhkan nutrien,
kualitas telur sangat ditentukan oleh kandungan nutrien yang ada dalam pakan,
baik kualitas maupun kuantitasnya.
Lipid atau lemak adalah suatu kumpulan zat
yang tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut seperti alkohol
atau kloroform (Oxford Dictionary, 2003). Selama bertahun-tahun, banyak
perhatian yang difokuskan terhadap golongan lipid dan lipoprotein yang
mengangkut lipid ke dalam sirkulasi (Burtis, 2006). Menurut WHO keadaan dimana
terjadi akumulasi lemak yang berlebihan di dalam tubuh sehingga dapat
mengganggu kesehatan disebut sebagai obesitas (Chadha et al, 2006)
Salah satu kelompok yang berperan
penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan dalam tubuh
hewan, sedangkan minyak tersimpan dalam jaringan tanaman sebagai cadangan
energi. Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan
penting dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu
sumber utama energi dan mengandung lemak esensial. Namun konsumsi lemak
berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya kolesterol dan lemak
jenuh. Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang peranan penting yang
menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa dan penampilan.
Karena itu sulit untuk menjadikan makanan tertentu menjadi rendah lemak (low
fat), karena jika lemak dihilangkan, salah satu karakteristik fisik menjadi
hilang. Lemak juga merupakan target untuk oksidasi, yang menyebabkan
pembentukan rasa tak enak dan produk menjadi berbahaya.
B. Tujuan
Adapun tujuan makalah
ini untuk mengetahui dan mempelajari tentang lipid serta peranan dan
pengaruhnya terhadap nutrisi pada ikan.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Nutrisi Pada Ikan
Bahan baku
pakan ikan dibagi :
- Komponen penghasil energi dan
- komponen bukan penghasil energi.
Komponen
Penghasil Energi. Komponen dalam kelompok ini akan menghasilkan energi bila
dicerna oleh ikan atau komponen makro. Tiga komponen zat gizi yang dapat
menghasilkan energi yaitu :
- protein,
- lemak,
- Karbohidrat.
Nilai energi
dari komponen pakan adalah
Protein
: 4,0 kkal/g ;
Lemak
: 9,0 kkal/g
Karbohidrat
: 4,0 kkal/g
Efisiensi energi yang baik berkisar
antara 25-40%. Artinya, untuk memperoleh energi bagi pertumbuhanan sebesar 100
kkal dibutuhkan energi dalam pakan sehesar 250-400 kkal. Hal ini berarti energi
yang dapat digunakan untuk pertumbuhan kurang dari 50% total energi dalam
pakan, selebihnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup (cost of
living). Komponen Bukan Penghasil Energi. Tetap diperlukan oleh ikan untuk
menjaga keseimbangan gizi. Komponen pakan yang tidak menghasilkan energi adalah
vitamin dan mineral. Kedua komponen ini sangat besar peranannya dalam pertumbuhan
ikan.
B. Devisi Lipid
Lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat dalam
jaringan tanaman dan hewan, mempunyai sifat tidak larut dalam air dan
larut dalam pelarut organik seperti ether, kloroform dan benzena. Salah satu kelompok
yang berperan penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan
dalam tubuh hewan, sedangkan minyak tersimpan dalam jaringan tanaman sebagai
cadangan energi.
Lipida diklasifikasikan sebagai
berikut:
a) fats (lemak),
b) phospholipids,
c) sphingomyelins,
d) waxes,
e) sterols.
C. Lemak pada pakan ikan
Lemak mempunyai peranan yang penting bagi ikan, karena selain sebagai sumber
energi non protein juga berfungsi memelihara struktur dan fungsi membran sel.
Di samping itu lemak pakan juga berguna untuk mempertahankan daya apung tubuh.
Peranan asam lemak esensial bagi perkembangan embrio adalah sebagai penyusun
struktur membran sel dan sebagai prekursor prostaglandin, selain sebagai sumber
energi (Leray et al. 1985 dalam Mokoginta et al. 2000).
Pakan harus mengandung asam lemak tidak jenuh seperti linoleat dan linolenat
(NRC, 1977).
Dari berbagai penelitian telah
diketahui bahwa ada tiga kelompok ikan jika ditinjau dari kebutuhan asam lemak
pakannya. Kelompok pertama adalah ikan yang hanya memerlukan asam lemak
linoleat, seperti ikan tilapia. Kelompok ke dua, hanya memerlukan asam
lemak linolenat, seperti ikan red sea bream dan yellow
tail, dan kelompok ketiga adalah yang memerlukan
kedua asam lemak tersebut, seperti ikan lele (Furuichi, 1988 dalam
Mokoginta et al., 1996).
Kebutuhan lemak bagi ikan berbeda-beda dan sangat
tergantung dari stadia ikan, jenis ikan, dan lingkungan. Menurut Cho dan
Watanabe (1985), lemak yang dibutuhkan ikan berkisar antara 4-18%. Dalam pakan
buatan, kadar lemak tidak boleh terlalu tinggi. Kadar lemak yang terlalu tinggi
akan berpengaruh terhadap mutu pakan, yaitu mudah mengalami oksidasi dan
menghasilkan bau tengik. Jika ikan terlalu banyak mengkonsumsi lemak juga akan
mengalami penimbunan asam lemak pada dinding rongga abdominal dan usus sehingga
terjadi gejala lever lipid degeration (LLD). Kelebihan lemak juga dapat
menyebabkan kerusakan pada ginjal edema, dan animea yang dapat menimbulkan
kematian.
D.Metabolisme
Lemak Pada Ikan
1.
Penyerapan
lemak secara umum pada ikan dapat berupa
unit asam lemak dan gliserol.
2.
Asam lemak jika
bergabung dengan garam empedu bersifat mudah larut dalam air, kemudian akan
dapat secara langsung diserap oleh mucosa usus.
3.
Setelah proses penyerapan oleh usus, gabungan ini akan berpisah kembali.
Garam empedu akan menuju ke hati untuk kemudian disekresikan ke dalam kantong
empedu. Sedangkan gliserol yang bersifat mudah larut air akan diserap langsung
oleh mukosa usus.
4.
Dalam mukosa
usus, jika asam lemak bergabung kembali dengan gliserol akan membentuk lemak
baru. Distribusi lemak baru ini meliputi pembuluh limpa (sebanyak 70 %) dan
pembuluh darah (sebanyak 30%). Kemudian lemak akan disimpan dalam jaringan
hidup.
5.
Pada ikan penyerapan
lemak dapat juga terjadi secara langsung dalam bentuk lemak asli tanpa
penguraian seperti di atas. Oleh karena itu, perlu diperhatikan komposisi lemak
dalam pemberian pakan buatan pada ikan, karena nanti akan sangat berpengaruh
terhadap rasa daging ikan.
6.
Daya cerna
lemak pada ikan akan meningkat seiring dengan penurunan titik cair dari lemak
yang bersangkutan. Dapat juga dikatakan bahwa lemak yang mempunyai titik cair
yang rendah akan mudah sekali dicerna oleh ikan, sedangkan lemak dengan titik
cair yang tinggi akan sulit dicerna ikan atau ikan akan mempunyai daya cerna
yang rendah terhadap lemak itu.
E. Sumber
lemak pada pakan ikan
Sumber lemak
yang paling sering digunakan dalam pembuatan pakan ikan yaitu berasal dari
minyak ikan. Minyak ikan laut biasanya kaya akan asam lemak linolenat, DHA dan
EPA (Sargent, 1997 dalam Anggraeni 2003). Asam lemak tak jenuh pada
mnyak ikan biasanya sebesar 25% dan asam lemak tak jenuhnya sekitar 75% (Brody,
1965 dalam Anggraeni 2003).
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lipid mempunyai peranan yang penting bagi
ikan, karena selain sebagai sumber energi non protein juga berfungsi memelihara
struktur dan fungsi membran sel. Daya cerna lemak pada ikan akan meningkat seiring dengan penurunan titik
cair dari lemak yang bersangkutan. Dapat juga dikatakan bahwa lemak yang
mempunyai titik cair yang rendah akan mudah sekali dicerna oleh ikan, sedangkan
lemak dengan titik cair yang tinggi akan sulit dicerna ikan atau ikan akan
mempunyai daya cerna yang rendah terhadap lemak itu.
B
Saran
Melihat pentingnya peranan lipid di
dalam tubuh ikan maka lemak pakan perlu diberikan secara terus menerus dengan
kualitas dan kuantitas yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni D.
2003. Pengaruh Dosis Minyak Ikan dan Lama Waktu Pengkayaan Terhadap Kadar Lemak
Daphnia sp. Skripsi. Bogor:IPB
Jobling, M. 1994. Fish bioenergetics.
Chapman and Hall, London. 309 pp.
Mokoginta, I; D. Jusadi; M.
Setiawati; dan M. A. Suprayudi. 2000. Kebutuhan asam lemak esensial, vitamin
dan mineral dalam pakan induk Pangasius suchi untuk reproduksi.
Hibah Bersaing VII/1-2 Perguruan Tinggi/Tahun Anggaran 1998/2000. Institut
Pertanian Bogor. Laporan Akhir. 54 hal.
Prabowo
W.T.2005. Peggunaan Kombinasi Tepung Ikan, Tepung Bungkil Kedelai dan Tepung
Rebon Yang Berbeda Dalam Pakan Juvenil Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes
altivelis). Skripsi. Bogor:IPB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar