welcome to my blog

welcome to my blog
henitayahya

Kamis, 11 Desember 2014

peranan lipid pada nutrisi ikan




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Semua jenis ikan membutuhkan zat gizi yang baik, biasanya terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral serta energi untuk aktivitas (NRC, 1977). pakan merupakan komponen penting dalam proses pematangan gonad, karena proses vitelogenesis membutuhkan nutrien,  kualitas telur sangat ditentukan oleh kandungan nutrien yang ada dalam pakan, baik kualitas maupun kuantitasnya.
 Lipid atau lemak adalah suatu kumpulan zat yang tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam pelarut seperti alkohol atau kloroform (Oxford Dictionary, 2003). Selama bertahun-tahun, banyak perhatian yang difokuskan terhadap golongan lipid dan lipoprotein yang mengangkut lipid ke dalam sirkulasi (Burtis, 2006). Menurut WHO keadaan dimana terjadi akumulasi lemak yang  berlebihan di dalam tubuh sehingga dapat mengganggu kesehatan disebut sebagai obesitas (Chadha et al, 2006)

Salah satu kelompok yang berperan penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan dalam tubuh hewan, sedangkan minyak tersimpan dalam jaringan tanaman sebagai cadangan energi. Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan  penting dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber utama energi dan mengandung lemak esensial. Namun konsumsi lemak  berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya kolesterol dan lemak jenuh. Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang peranan penting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa dan  penampilan. Karena itu sulit untuk menjadikan makanan tertentu menjadi rendah lemak (low fat), karena jika lemak dihilangkan, salah satu karakteristik fisik menjadi hilang. Lemak juga merupakan target untuk oksidasi, yang menyebabkan  pembentukan rasa tak enak dan produk menjadi berbahaya.

B.   Tujuan
Adapun tujuan makalah ini untuk mengetahui dan mempelajari tentang lipid serta peranan dan pengaruhnya terhadap nutrisi pada ikan.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Nutrisi Pada Ikan
Bahan baku pakan ikan dibagi :
  1. Komponen penghasil energi dan
  2. komponen bukan penghasil energi.
Komponen Penghasil Energi. Komponen dalam kelompok ini akan menghasilkan energi bila dicerna oleh ikan atau komponen makro. Tiga komponen zat gizi yang dapat menghasilkan energi yaitu :
  1. protein,
  2. lemak,
  3. Karbohidrat.
Nilai energi dari komponen pakan adalah
Protein              :           4,0 kkal/g ;
Lemak              :           9,0 kkal/g
Karbohidrat       :           4,0 kkal/g
Efisiensi energi yang baik berkisar antara 25-40%. Artinya, untuk memperoleh energi bagi pertumbuhanan sebesar 100 kkal dibutuhkan energi dalam pakan sehesar 250-400 kkal. Hal ini berarti energi yang dapat digunakan untuk pertumbuhan kurang dari 50% total energi dalam pakan, selebihnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup (cost of living). Komponen Bukan Penghasil Energi. Tetap diperlukan oleh ikan untuk menjaga keseimbangan gizi. Komponen pakan yang tidak menghasilkan energi adalah vitamin dan mineral. Kedua komponen ini sangat besar peranannya dalam pertumbuhan ikan.
B. Devisi Lipid 
Lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat dalam  jaringan tanaman dan hewan, mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik seperti ether, kloroform dan benzena. Salah satu kelompok yang berperan penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan dalam tubuh hewan, sedangkan minyak tersimpan dalam jaringan tanaman sebagai cadangan energi.
Lipida diklasifikasikan sebagai berikut:
a)      fats (lemak),
b)      phospholipids,
c)      sphingomyelins,
d)     waxes,
e)      sterols.
C. Lemak pada pakan ikan
          Lemak mempunyai peranan yang penting bagi ikan, karena selain sebagai sumber energi non protein juga berfungsi memelihara struktur dan fungsi membran sel. Di samping itu lemak pakan juga berguna untuk mempertahankan daya apung tubuh. Peranan asam lemak esensial bagi perkembangan embrio adalah sebagai penyusun struktur membran sel dan sebagai prekursor prostaglandin, selain sebagai sumber energi (Leray et al. 1985 dalam Mokoginta et al. 2000). Pakan harus mengandung asam lemak tidak jenuh seperti linoleat dan linolenat (NRC, 1977).
Dari berbagai penelitian telah diketahui bahwa ada tiga kelompok ikan jika ditinjau dari kebutuhan asam lemak pakannya. Kelompok pertama adalah ikan yang hanya memerlukan asam lemak linoleat, seperti ikan tilapia. Kelompok ke dua, hanya memerlukan asam  lemak linolenat, seperti ikan red sea  bream  dan   yellow tail, dan  kelompok  ketiga  adalah yang  memerlukan  kedua asam lemak tersebut, seperti ikan lele (Furuichi, 1988 dalam Mokoginta et al., 1996).
Kebutuhan lemak bagi ikan berbeda-beda dan sangat tergantung dari stadia ikan, jenis ikan, dan lingkungan. Menurut Cho dan Watanabe (1985), lemak yang dibutuhkan ikan berkisar antara 4-18%. Dalam pakan buatan, kadar lemak tidak boleh terlalu tinggi. Kadar lemak yang terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap mutu pakan, yaitu mudah mengalami oksidasi dan menghasilkan bau tengik. Jika ikan terlalu banyak mengkonsumsi lemak juga akan mengalami penimbunan asam lemak pada dinding rongga abdominal dan usus sehingga terjadi gejala lever lipid degeration (LLD). Kelebihan lemak juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal edema, dan animea yang dapat menimbulkan kematian. 
D.Metabolisme Lemak  Pada Ikan
1.             Penyerapan lemak secara umum pada ikan  dapat berupa unit asam lemak dan gliserol.
2.             Asam lemak jika bergabung dengan garam empedu bersifat mudah larut dalam air, kemudian akan dapat secara langsung diserap oleh mucosa usus.
3.              Setelah proses penyerapan oleh usus, gabungan ini akan berpisah kembali. Garam empedu akan menuju ke hati untuk kemudian disekresikan ke dalam kantong empedu. Sedangkan gliserol yang bersifat mudah larut air akan diserap langsung oleh mukosa usus.
4.             Dalam mukosa usus, jika asam lemak bergabung kembali dengan gliserol akan membentuk lemak baru. Distribusi lemak baru ini meliputi pembuluh limpa (sebanyak 70 %) dan pembuluh darah (sebanyak 30%). Kemudian lemak akan disimpan dalam jaringan hidup.
5.             Pada ikan penyerapan lemak dapat juga terjadi secara langsung dalam bentuk lemak asli tanpa penguraian seperti di atas. Oleh karena itu, perlu diperhatikan komposisi lemak dalam pemberian pakan buatan pada ikan, karena nanti akan sangat berpengaruh terhadap rasa daging ikan.
6.             Daya cerna lemak pada ikan akan meningkat seiring dengan penurunan titik cair dari lemak yang bersangkutan. Dapat juga dikatakan bahwa lemak yang mempunyai titik cair yang rendah akan mudah sekali dicerna oleh ikan, sedangkan lemak dengan titik cair yang tinggi akan sulit dicerna ikan atau ikan akan mempunyai daya cerna yang rendah terhadap lemak itu.
E. Sumber lemak pada pakan ikan
            Sumber lemak yang paling sering digunakan dalam pembuatan pakan ikan yaitu berasal dari minyak ikan. Minyak ikan laut biasanya kaya akan asam lemak linolenat, DHA dan EPA (Sargent, 1997 dalam Anggraeni 2003). Asam lemak tak jenuh pada mnyak ikan biasanya sebesar 25% dan asam lemak tak jenuhnya sekitar 75% (Brody, 1965 dalam Anggraeni 2003).





BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Lipid mempunyai peranan yang penting bagi ikan, karena selain sebagai sumber energi non protein juga berfungsi memelihara struktur dan fungsi membran sel.  Daya cerna lemak pada ikan akan meningkat seiring dengan penurunan titik cair dari lemak yang bersangkutan. Dapat juga dikatakan bahwa lemak yang mempunyai titik cair yang rendah akan mudah sekali dicerna oleh ikan, sedangkan lemak dengan titik cair yang tinggi akan sulit dicerna ikan atau ikan akan mempunyai daya cerna yang rendah terhadap lemak itu.

B Saran 
Melihat pentingnya peranan lipid di dalam tubuh ikan maka lemak pakan perlu diberikan secara terus menerus dengan kualitas dan kuantitas yang memadai.



DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni D. 2003. Pengaruh Dosis Minyak Ikan dan Lama Waktu Pengkayaan Terhadap Kadar Lemak Daphnia sp. Skripsi. Bogor:IPB

Jobling, M. 1994. Fish bioenergetics. Chapman and Hall, London. 309 pp.

Mokoginta, I; D. Jusadi; M. Setiawati; dan M. A. Suprayudi. 2000. Kebutuhan asam lemak esensial, vitamin dan mineral dalam pakan induk  Pangasius suchi untuk reproduksi. Hibah Bersaing VII/1-2 Perguruan Tinggi/Tahun Anggaran 1998/2000. Institut Pertanian Bogor. Laporan Akhir. 54 hal.

Prabowo W.T.2005. Peggunaan Kombinasi Tepung Ikan, Tepung Bungkil Kedelai dan Tepung Rebon Yang Berbeda Dalam Pakan Juvenil Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis). Skripsi. Bogor:IPB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar