MAKALAH
PROBIOTIK
Di
ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Nutrisi Ikan
Disusun
oleh :
Henita
4443120684
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Presentasi biaya operasional dalam budidaya
yaitu 50-70 % yaitu pakan, terutama Pembesaran ikan intensif yaitu pembesaran
ikan yang dalam proses pemeliharaannya mengandalkan pakan buatan dalam
pemberian pakannya serta dilakukan pada wadah yang terbatas dengan kepadatan
maksimal. Semakin ikan pertumbuhannya lambat maka semakin banyak pengeluaran
biaya operasional untuk budidaya. Pakan merupakan sumber energi bagi ikan untuk
kelangsungan hidup ikan itu sendiri Ikan dapat memenuhi kebutuhan makanannya
dengan pakan yang tersedia di alam dan pakan buatan yang mempunyai nutrisi yang
sesuai dengan tubuh ikan.
Pertumbuhan yang relatif lambat antara lain
disebabkan oleh kandungan nutrisi yang tidak lengkap dan tidak seimbang, serta
kemampuan ikan untuk mencerna suatu jenis pakan (Syukraini, 2012). Beberapa
upaya yang sudah dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan antara lain dengan
penggunaan enzim buatan yang menunjukan hasil yang lebih baik (Baruah,
2004), selain enzim penggunaan probiotik sangat mudah dan mengguntungkan
digunakan bagi petani.
Probiotik ini merupakan salah satu bahan yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber untuk membantu kemampuan ikan mencerna bahan
makanan. Dengan menggunakan probiotik sebagai bahan tambahan dalam pakan, mampu
mempercepat laju pertumbahan ikan, menambah nafsu makan dan menambah nilai gizi
dalam pakan tersebut. Dengan demikian yang melatar belakangi
penulis dalam penyusunan makalah ini adalah agar mengetahui pentingnya
mempelajari ilmu tentang probiotik serta dapat diaplikasikan nantinya.
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dan
menambah wawasan tentang probiotik serta dapat mengengetahui probiotik dalam
budidaya ikan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Probiotik
Probiotik berperan dalam memperbaiki
keseimbangan mikroflora intestinal. Mikroflora yang digolongkan sebagai
probiotik adalah yang memproduksi asam laktat, terutama dari golongan Lactobacilli
dan Bifidobacteria (Fuller, 1992). Probiotik adalah bakteri hidup yang
ditambahkan ke dalam pakan yang dapat memberikan keuntungan bagi inang dengan
memperbaiki keseimbangan bakteri di dalam ususnya (Fuller 1992). Namun
demikian, pengertian ini menjadi berkembang bagi hewan akuatik yang berarti
sebagai bakteri hidup yang memberikan pengaruh menguntungkan bagi inang dengan
memodifikasi komunitas bakteri atau berasosiasi dengan inang, menjamin
perbaikan dalam penggunaan pakan atau memperbaiki nutrisinya, memperbaiki
respon inang terhadap penyakit atau memperbaiki kualitas lingkungannya
(Verschuere et al. 2000).
Bentuk dari probiotik ini adalah berupa
jasad renik atau bakteri atau mikroorganisme yang tidak terlihat secara kasat
mata. Dalam satu liter air jumlahnya bisa mencapai jutaan ekor dan semakin
berkembang lebih banyak jika pada probiotik ini ditambahkan
makanannya berupa zat gula/tetes tebu (Irianto, 2003).
Probiotik adalah bakteri
hidup yang diberikan sebagai suplemen makanan yang menguntungkan kesehatan.
Selain itu probiotik juga biasa digunakan dalam budidaya ikan antara
lainbacillus lycheniforsis (bakteri nitrifikasi) yang
mengubah senyawa nitrat dalam menjadi nitrit makanan plankton, juga photo
synthetic bacteria (bakteri fotosintetik) yang menggunakan N, An Organik untuk
mengoksidasi gas H2S menjadi sulfur melalui proses fotosintesa. Bahkan tetraselmis
sp yang merupakan golongan mikro-algae mampu menekan insidensi
penyakit bacteria karena alga ini memiliki kemampuan menghasilkan senyawa anti
mikrobia (Zizhong Qi et al., 2009)
2.2 Sejarah Probiotik
Pengamatan asli dari peran positif yang
dimainkan oleh bakteri tertentu pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan
Rusia dan pemenang Nobel Eli Metchnikoff, yang pada awal abad ke-20 menyatakan
bahwa akan ada kemungkinan untuk mengubah flora usus dan untuk menggantikan
mikroba berbahaya oleh mikroba yang berguna .Istilah “probiotik” pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1953 oleh Kollath. Kontras antibiotik, probiotik
didefinisikan sebagai mikroba faktor turunan yang merangsang pertumbuhan
mikroorganisme lainnya. Pada tahun 1989 Roy Fuller mengusulkan definisi
probiotik yang telah banyak digunakan: “”A feed suplemen mikroba hidup yang
menguntungkan mempengaruhi hewan inang dengan meningkatkan keseimbangan mikroba
usus nya””. Definisi Fuller menekankan kebutuhan untuk kelangsungan hidup
probiotik dan memperkenalkan aspek efek menguntungkan pada host. Dalam dekade
berikutnya spesies bakteri asam laktat usus dengan sifat kesehatan bermanfaat
diduga telah diperkenalkan sebagai probiotik, termasuk Lactobacillus rhamnosus””,
”Lactobacillus casei”, dan”Lactobacillus johnsonii”.
2.3. Probiotik dalam aquaculture
Probiotik dalam akuakultur Sampai saat ini
pengendalian penyakit dalam kegiatan budidaya ikan atau udang di Indonesia
masih mengandalkan pada penggunaan disinfektan dan antibiotik, meskipun tingkat
keberhasilannya relatif kecil (Subasinghe, 1977 dalam Irianto, 2003).
Penggunaan antibiotik yang tidak bijaksana telah meningkatkan kekhawatiran
terhadap produk perikanan dan kesehatan manusia. Probiotik menurut Fuller
(1987) adalah produk yang tersusun oleh biakan mikroba atau pakan alami mikroskopik
yang bersifat menguntungkan dan memberikan dampak bagi peningkatan keseimbangan
mikroba saluran usus hewan inang. Menurut Austin (1999) dalam Irianto (2003) di
antara strategi pengendalian penyakit pada budidaya perikanan yang banyak
dilakukan dan memberikan hasil yang baik adalah melalui kontrol biologis, salah
satunya adalah dengan aplikasi probiotik.
2.4
Mekanisme Probiotik Pada Organisme Akuatik
Jenis dan mekanisme kerja probiotik pada
organisme akuatik
Berbagai produk probiotik untuk aplikasi perikanan telah bayak dipasarkan dengan berbagai variasi penggunanya, namun secara mendasar model kerja probiotik dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
Berbagai produk probiotik untuk aplikasi perikanan telah bayak dipasarkan dengan berbagai variasi penggunanya, namun secara mendasar model kerja probiotik dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Menekan populasi mikroba melalui kompetisi dengan memproduksi senyawa-senyawa antimikroba atau melalui kompetisi nutrisi dan tempat pelekatan di dinding intestinum.
2. Merubah metabolisma mikrobial dengan meningkatkan atau menurunkan aktifitas enzim pengurai (selulase, protease, amilase, dll).
3. Menstimulasi imunitas melalui peningkatan kadar
antibody organisme akuatik atau aktivitas makrofag (Irianto, 2003).
Sementara itu, Thye (2005) menambahkan bahwa
selain melalui mekanisme di atas probiotik dapat bekerja melalui mekanisme
penguraian senyawa toksik yang berada di perairan seperti NH3, NO2, NO3,
mengurai bahan organik, menekan populasi alga biru-hijau (blue-green algae) ,
memproduksi vitamin yang bermanfaat bagi inang, menetralisir senyawa toksik
yang ada dalam makanan serta perlindungan secara fisik inang dari patogen.
Sedangkan Fuller (1992) menyatakan bahwa probiotik dianggap menguntungkan
karena menghambat kolonisasi intestinum oleh mikroba yang bersifat merugikan
baik melalui mekanisme kompetisi nutrien maupun kompetisi ruang serta mampu
memproduksi senyawa-senyawa yang bersifat antimikrobia. Dalam aplikasinya di
dunia perikanan, probiotik sebagai agen pengurai dapat digunakan baik secara
langsung dengan ditebarkan ke air atau melalui perantaraan makanan hidup (live
food). Jadi melalui penambahan bakteri yang menguntungkan ke kolam atau bak pemeliharaan
kualitas air dapat ditingkatkan.
2.5 Peranan Probiotik Dalam Budidaya
Peranan bakteri probiotik sebagai
kontrol biologis pada sistem budi daya adalah
·
Menekan pertumbuhan bakteri patogen.
·
Mempercepat degradasi bahan organik dan limbah.
·
Meningkatkan ketersediaan nutrisi esensial.
·
Meningkatkan aktivitas mikroorganisme indigenus yang
menguntungkan pada tanaman, misal Mycorriza, Rhizobium dan bakteri pelarut
pospat.
·
Memfiksasi nitrogen.
·
Mengurangi pupuk dan pestisida.
Dengan adanya probiotik maka proses
degradasi bahan organik pada dasar tambak akan lancar, sehingga menghasilkan
zat-zat yang bermanfaat bagi pertumbuhan plankton. Bahan organik yang mengalami
mineralisasi oleh jasad pengurai (probiotik) akan diubah menjadi bahan
anorganik seperti nitrat dan pospat. Bahan organik ini dapat digunakan secara
langsung oleh fitoplankon dalam air untuk kelangsungan hidupnya. Fitoplankton
makanan bagi zooplankto, sehingga jumlahnya melimpah. Hal ini menyebabkan
perairan tersebut menjadi subur. Zooplankton merupakan pakan alami bagi
sebagian besar larva ikan, termasuk larva. Dengan demikian maka ketersediaan
pakan alami bagi ikan akan tetap terjaga.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam aplikasinya di dunia perikanan,
probiotik sebagai agen pengurai dapat digunakan baik secara langsung dengan
ditebarkan ke air atau melalui perantaraan makanan hidup (live food). Peranan
bakteri probiotik sebagai kontrol biologis pada sistem budi daya adalah menekan pertumbuhan bakteri patogen, mempercepat
degradasi bahan organik dan limbah, meningkatkan ketersediaan nutrisi esensial,
Meningkatkan aktivitas mikroorganisme indigenus yang menguntungkan pada
tanaman, misal Mycorriza, Rhizobium dan bakteri pelarut pospat, memfiksasi
nitrogen, mengurangi pupuk dan pestisida.
3.2
Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan
makalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan
mengkaji lebih dalam tentang bagaimana probiotik dan peranannya dalam budidaya..
DAFTAR
PUSTAKA
Hepher, B. 1988. Nutrion of Pond Fish. Cambridge University Press.
Canbridge.
Irianto, A.2003.Probiotik Akuakultur.Gajah
Mada University Press.Yogyakarta.
Kordi, 1996. Parameter Kualitas Air. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Mudjiman. 1998. Makanan Ikan. PT. Penebar swadaya. Jakarta.
NRC (National Research Counsil). 1983. Nutrient Requirement of Warmwater
fishes and
shellfishes. National Academy of Science, Washington D.C.
Yousefian, M. & M. S. Amiri. 2009. A Review of the Use of Prebiotik in
aquaculture for fish and shrimp. African
journal of Biotecnology Vol.8 (25), pp.7313-7318.
Zizhong, Q., Z. Xiao-Hua, N Boon and P. Bossier, 2009. Probiotics in
aquaculture of China-Current State, Problems and Prospect. Aquaculture 290: 15-21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar