PRAKTIKUM
EKOLOGI PERAIRAN MENGALIR DI PASAURAN CINANGKA ANYER
Lala Indriyani
4443121250
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013
ABSTRAK
Praktikum
Ekologi Perairan Mengalir ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal tanggal 21
Desember 2013 di Pasauran Cinangka-Anyer. Ekosistem
perairan mengalir merupakan perairan terbuka yang dicirikan dengan adanya arus
dan perbedaan gradien lingkungan serta interaksi antara faktor biotik dan
abiotik. Tujuan dari
praktikum ini yaitu mengetahui perairan mengalir yang ada di Pasauran Cinangka-Anyer,serta mengetahui
lingkungan fisik perairan, seperti suhu, arus, kecerahan, tipe substrat,
salinitas, DO dan pH di perairan mengalir tersebut. Dari hasil yang didapat di
dapat lebar sungai 97 m. Kemudian tipe substrat pada sungai tersebut yaitu
pasir berbatu. Parameter fisika ada arus dengan stasiun 1 kecepatannya 0.25
m/s, stasiun 2 dengan 0.56 m/s dan stasiun 3 dengan 0.42 m/s. Suhu yang di dapat
pada stasiun 1 dengan 210C, stasiun 2 dengan 230C dan
stasiun 3 dengan 220C. Untuk kecerahan di dapat pada stasiun 1 dengan
kecerahan 26.5 cm, stasiun 2 dengan 34 cm dan stasiun 3 dengan 30.5 cm.
Parameter kimia ada pH dengan masing-masing stasiun 1 sampai 3 yaitu 7. DO yang
di ukur didapat pada stasiun 1 dengan 5.1 , stasiun 2 dengan 7.1 dan stasiun 3
dengan 6.1. Salinitas pada sungai tersebut yaitu 0/mil. Plankton yang di dapat
yaitu jenis Ulothrix sp., Calothrix sp., Mougeotia sp., dan Zygnema sp.
sedangkan benthos yang didapat Sulcopira delavayana dan Mytilus edulis.
Kata
Kunci : Ekologi Perairan, Mengalir, Parameter,
Stasiun
PENDAHULUAN
Ekosistem perairan mengalir
merupakan perairan terbuka yang dicirikan dengan adanya arus dan perbedaan
gradien lingkungan serta interaksi antara faktor biotik dan abiotik.
Salah satu bentuk dari perairan
mengalir adalah sungai. Sungai adalah suatu perairan terbuka, memiliki arus,
adanya perbedaan gradien lingkungan, serta masih memiliki pengaruh-pengaruh
daratan. Sungai memiliki beberapa ciri antara lain : memiliki arus, resident
time (waktu tinggal arus) cepat, organisme yang ada memiliki adaptasi biota
khusus, substrat umumnya berupa batu, kerikil, pasir, dan lumpur, tidak
terdapat stratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran
dan mudah pula menghilangkannya.
Maka untuk mengetahui karakteristik dari
perairan mengalir dan sekaligus untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah
Ekologi Perairan kami melakukan penelitian di Pasauran Cinangka-Anyer pada hari
sabtu tanggal 21 Desember 2013.
Adapun tujuan dari praktikum ekologi perairan mengalir ini adalah untuk
mengetahui perairan mengalir yang ada di Pasauran Cinangka-Anyer. Serta mengetahui
lingkungan fisik perairan, seperti suhu, arus, kecerahan, tipe substrat,
salinitas, DO dan pH yang ada di perairan mengalir tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos berarti rumah atau tempat tinggal
dan Logos berarti ilmu. Sedangkan
menurut istilah Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan interaksi
mahluk hidup maupun interaksi mahluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem perairan mengalir merupakan perairan terbuka yang dicirikan
dengan adanya arus dan perbedaan gradien lingkungan serta interaksi antara
faktor biotik dan abiotik.
Salah satu bentuk dari perairan mengalir adalah sungai. Sungai adalah suatu
perairan terbuka, memiliki arus, adanya perbedaan gradien lingkungan, serta
masih memiliki pengaruh-pengaruh daratan. Sungai memiliki beberapa ciri antara
lain : memiliki arus, resident time (waktu tinggal arus) cepat, organisme yang
ada memiliki adaptasi biota khusus, substrat umumnya berupa batu, kerikil,
pasir, dan lumpur, tidak terdapat stratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat
mudah mengalami pencemaran dan mudah pula menghilangkannya
Parameter yang digunakan pada
perairan mengalir ini yaitu parameter fisika, parameter kimia dan parameter
biologi. Untuk parameter fisika itu sendiri yang diteliti ada suhu, arus, tipe
substrat dan kecerahan. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
mengatur proses kehidupan dan penyerapan organisme. Arus merupakan suatu gerakan air yang
mengakibatkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Tipe substrat pada
perairan mengalir pada sungai hulu berupa batu-batuan dan pasir, sedangkan pada
sungai hilir tipe substratnya merupakan endapan lumpur. Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan dalam
air dan dinyatakan dengan persen (%) dari beberapa panjang gelombang di daerah
spectrum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekitar satu meter, jatuh
agak lurus pada permukaan air.
Kemudian parameter kimia yg digunakan
yaitu pH, DO dan salinitas. Suatu ukuran yang menunjukkan apakah air bersifat
asam atau dasar dikenal sebagai pH. Lebih tepatnya pH menunjukkan konsentrasi
ion hydrogen dalam air dan didefinisikan sebagai logaritma asam bila pH dibawah
7 dan dasar ketika pH di atas 7. sebagian besar nilai pH ditemui jatuh antara 0
sampai 14. pH yang baik dalam budidaya adalah 6,5-9,0. Oksigen terlarut (Dssolved Oxigen = DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup
untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian
menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Di samping itu, oksigen
juga dibutuhkan untuk oksidasi dan anorganik dalam proses aerobic. Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam ekosistem
akuatik, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian besar
organism. Salinitas
adalah tingkat keasinan atau kadar (kandungan) garam yang terlarut dalam air,
namun juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.
METODOLOGI
Praktikum Ekologi Perairan Mengalir ini dilaksanakan
pada hari sabtu tanggal 21 Desember 2013 pukul 06:30 WIB sampai dengan pukul
14:00 WIB di daerah Pantai Carita Kab. Pandeglang Provinsi Banten yang
dilakukan oleh mahasiswa/i Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
Alat yang digunakan pada
praktikum lapang ini antara lain refraktometer, secchi disk, transek kuadrat,
planktonet, bola pingpong, DO meter, kertas pH indikator, meteran, stopwatch,
plastik, alat tulis, kertas label, ember, botol film, pisau. Dan untuk bahan
yang digunakan yaitu alkohol 70%.
Untuk cara kerja praktikum Ekologi
Perairan Mengalir ini, yaitu pada parameter fisika yang pertama mengukur lebar
sungai dengan menggunakan meteran dari ujung satu sampai ujung seberangnya.
Lalu menentukan arus yang terdapat pada sungai tersebut dengan menggunakan transek kuadrat yang diletakkan
di atas permukaan sungai dan bola pingpong yang dimasukkan di tengah transek
kuadrat hitung waktu bola pingpong sampai 1 meter. Kemudian ukur kecerahan
perairan sungai tersebut dengan menggunakan secchi disk yang dicelupkan di
sungai sampai terlihat kecerahannya. Lalu mengukur suhu dengan menggunakan
termometer yang ditenggelamkan ke air sampai suhu berubah dari suhu awalnya.
Parameter kimia yang pertama yaitu pH dengan menggunakan kertas pH indikator
yang dicelupkan k air sampai warna pada kertas tersebut berubah. Untuk mengukur
kadar oksigen menggunakan alat DO meter yang di masukkan k air menunggu
beberapa saat samapi kalibrasi. Dan salinitas mengukurnya dengan menggunakan
refraktometer dengan cara menetaskan air sungai ke refraktometer dan lihat ke
arah sinar matahari sampai terlihat warnanya untuk menentukan salinitasnya.
Parameter biologi dengan mengidentifikasi plankton yang diambil dengan
menggunakan planktonet caranya menyaring
plankton yang airnya diambil dari sungai dengan pengambilan menggunakan ember
sampai 10 kali setelah didapat masukkan pada botol film dan ditambahkan alkohol
70% agar awet. Dan benthos yang diambil dengan menggunakan ekman grab atau pipa
3 inchi yang dimasukkan ke dasar perairan sampai benthos terangkat, setelah itu
masukkan kedalam plastik. Semua kegiatan tersebut dilakukan pada 3 stasiun
dengan cara kerja yang sama.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel Data Hasil Pengukuran Praktikum Ekologi Perairan
Mengalir, adalah sebagai berikut :
PARAMETER FISIKA
1.
LEBAR
SUNGAI : 97 M
2.
ARUS
No
|
Kriteria
|
Titik
1
|
Titik
2
|
Titik
3
|
1
|
Jarak
(s)
|
1
meter
|
1
meter
|
1
meter
|
2
|
Waktu
(t)
|
3.95 detik
|
1.77 detik
|
2.4 detik
|
3
|
Kecepatan
(v)
|
0.25 m/s
|
0.56 m/s
|
0.42 m/s
|
Rata-
rata
|
|
0.41 m/s
|
3.
SUHU
No
|
Titik
1
|
Titik
2
|
Titik
3
|
1
|
21
|
23
|
22
|
4.
KECERAHAN
No
|
Kriteria
|
Titik
1
|
Titik
2
|
Titik
3
|
1
|
D1
|
31cm
|
35cm
|
31cm
|
2
|
D2
|
22cm
|
33cm
|
30cm
|
3
|
Kecerahan
|
26.5cm
|
34cm
|
30.5cm
|
Rata-
rata
|
|
30.3 cm
|
PARAMETER KIMIA
1.
PH
NO
|
TITIK
1
|
TITIK
2
|
TITIK
3
|
1
|
7
|
7
|
7
|
2.
DO
NO
|
TITIK
1
|
TITIK
2
|
TITIK
3
|
1
|
5.1
|
7.1
|
6.1
|
3.
SALINITAS
NO
|
TITIK
1
|
TITIK
2
|
TITIK
3
|
1
|
0/MIL
|
0/MIL
|
0/MIL
|
PARAMETER
BIOLOGI
Data Hasil Pengamatan Plankton
No
|
Jenis
|
Jumlah
|
Gambar
|
Klasifikasi
|
1
|
Ulothrix
|
2
|
|
Kingdom
: Monera
Divisio
:Chlorophyta
Kelas :Chlorophyceae
Ordo
: Ulothrixcales
Famili
: Ulothricaceae
Genus
: Ulothrix
Spesies
: Ulothrix sp.
|
2
|
Calothrix
|
5
|
|
Kingdom:
Monera
Divisi :
Cyanophyta
Kelas :Cyanophiceae
Ordo :
Nostocales
Famili :
Rivulariceae
Genus :
Calothrix
Spesies : Calothrix sp.
|
3
|
Mougeotia
|
4
|
|
Kingdom :
Plantae
Phylum : Charophyta Class :Charophyceae Order : Zygnemetales Famili :Zygnemetaceae Genus : Mougeotia Spesies: Mougeotia sp. |
4
|
Zygenema
|
15
|
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Class: Chlorophyceae
Ordo : Zygnematales
Genus : Zygnema
Spesies : Zygenema sp.
|
Data
Hasil Pengamatan Benthos
Klasifikasi jenis benthos
Spesies : Sulcospira delavayana
|
Gambar
|
|||||||||||||
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Class
: Bivalvia
Subclass : Heterodonta
Order
: Mytiloida
Family
: Mytilidae
Subfamily
: Mytilinae
Genus
: Mytilus
Species : Mytilus edulis
|
|
Dari hasil data tabel di atas,
di dapat lebar sungai 97 m. Kemudian tipe substrat pada sungai tersebut yaitu
pasir berbatu. Parameter fisika yang di teliti ada arus yang menggunakan bola
pingpong yg ditahan dengan transek didapat pada stasiun 1 kecepatannya 0.25
m/s, stasiun 2 dengan 0.56 m/s dan stasiun 3 dengan 0.42 m/s yang mempunyai
rata-rata 0.41 m/s . Suhu yang diambil dengan menggunakan termometer ini di
dapat pada stasiun 1 dengan 210C, stasiun 2 dengan 230C
dan stasiun 3 dengan 220C. Kemudian untuk kecerahan diukur dengan
menggunakan secchi disk di dapat pada stasiun 1 dengan kecerahan 26.5 cm,
stasiun 2 dengan 34 cm dan stasiun 3 dengan 30.5 cm yang mempunyai rata-rata
kecerahan yaitu 30.3 cm. Parameter kimia yang di teliti ada pH yang diukur
menggunakan kertas pH indikator didapat dengan masing-masing stasiun 1 sampai 3
yaitu 7. DO yang di ukur dengan menggunakan DO meter ini didapat pada stasiun 1
dengan 5.1 , stasiun 2 dengan 7.1 dan stasiun 3 dengan 6.1. Yang terakhir
mengukur salinitas yang diukur dengan menggunakan refraktometer didapat besarnya
salinitas pada sungai tersebut yaitu 0/mil karena perairan tersebut termasuk
air tawar. Parameter biologi yang diteliti yaitu plankton dan benthos dengan
plankton yang didapat pertama Ulothrix
sp. sebanyak 2 buah, kedua Calothrix
sp. sebanyak 5 buah, ketiga Mougeothia
sp. sebanyak 4 buah dan keempat Zygnema
sp. sebanyak 15 buah. Sedangkan pada benthos yang didapat adalah jenis Sulcospira delavayana dan jenis Mytilus edulis.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa Ekosistem
perairan mengalir merupakan perairan terbuka yang dicirikan dengan adanya arus
dan perbedaan gradien lingkungan serta interaksi antara faktor biotik dan
abiotik. Salah satu bentuk dari perairan mengalir adalah sungai. Kemudian
mendapatkan hasil dari apa yang telah diteliti yaitu di dapat lebar sungai 97 m.
Kemudian tipe substrat pada sungai tersebut yaitu pasir berbatu. Parameter
fisika yang di teliti ada arus dengan stasiun 1 kecepatannya 0.25 m/s, stasiun
2 dengan 0.56 m/s dan stasiun 3 dengan 0.42 m/s yang mempunyai rata-rata 0.41
m/s. Suhu yang di dapat pada stasiun 1 dengan 210C, stasiun 2 dengan
230C dan stasiun 3 dengan 220C. Kemudian untuk kecerahan
di dapat pada stasiun 1 dengan kecerahan 26.5 cm, stasiun 2 dengan 34 cm dan
stasiun 3 dengan 30.5 cm yang mempunyai rata-rata kecerahan yaitu 30.3 cm.
Parameter kimia yang di teliti ada pH dengan masing-masing stasiun 1 sampai 3
yaitu 7. DO yang di ukur didapat pada stasiun 1 dengan 5.1 , stasiun 2 dengan
7.1 dan stasiun 3 dengan 6.1. Yang terakhir mengukur salinitas , besarnya
salinitas pada sungai tersebut yaitu 0/mil karena perairan tersebut termasuk
air tawar.
Saran saya, agar lingkungan
sungai tetap baik dan tetap terjaga, sebaiknya jangan memadati kegiatan di
sekitar sungai yang dapat merusak ekosistem sungai tersebut, seperti membuang
limbah pabrik dan limbah rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, D. 2004. Biologi SMA untuk Kelas X. Erlangga.
Jakarta.
Asdak, C.
2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Clapham, W. B. 1973. Natural Ecosystem. Macmilian Publiskin
co, Inc. Canada.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi pengelolaan Sumber Daya
dan Lingkungan
Perairan. kanisiu. Yogyakarta.
Hadikusumah. 2008. Karakteristik
Parameter Fisika dan Kandungan Klorofil di Laut
Jawa. Jurnal Ilmu
Kelautan. B (2): 103-112
Hutagalung, R.A. 2004. Ekologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
Krisanti,
dkk. 2004. Panduan Pengukuran Kualitas Air Sungai.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Odum, E.p.1998. Dasar-Dasar
Ekologi Edisi Ketiga.Gajah Mada University Press:Yogyakarta
Sastrawijaya, A.T. 1991. Pencemaran
Lingkungan. Jakarta. Rineka Cipta.
Setyobudiandi, I. 1997. Makrozoobentos. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar