welcome to my blog

welcome to my blog
henitayahya

Rabu, 01 April 2015

Materi porifera dan Ciri-Ciri Coelenterata



Materi porifera
Kata porifera berasal dari bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre (membawa). Jadi Porifera berarti hewan yang mempunyai tubuh berpori, dikenal juga sebagai hewan sponge atau spons. Porifera ini hidup menetap (sessil) pada dasar perairan. Sebagian besar hewan ini hidup di laut dan sebagian kecil yang hidup di air tawar. Bentuk tubuhnya beraneka ragam, menyerupai tumbuhan, warnanya juga sangat bervariasi dan dapat berubah-ubah.

Porifera memiliki beberapa karakteristik. Tubuhnya bersel banyak, simetri radial, atau asimetris. Sel-sel tersebut menyusun tubuh Porifera dalam dalam 2 lapis (dipoblastik), membentuk jaringan yang belum sempurna dan di antaranya terdapat gelatin yang disebut mesenkim. Tubuhnya mempunyai banyak pori, saluran-saluran, dan rongga sebagai tempat air mengalir. Sebagian atau seluruh permukaan dalam tubuhnya tersusun dari sel-sel yang berleher yang berflagelum, disebut koanosit.

Porifera melakukan pencernaan makanan di dalam sel atau secara intrasel. Umumnya Porifera mempunyai rangka dalam. Hewan berkembangbiak secara kawin dan tak kawin. Secara kawin dilakukan dengan sel telur dan sel spermatozoid. Larvanya berbulu getar dan dapat berenang. Sedangkan secara tidak kawin dengan bertunas.

Gambar 1. Tipe saluran air pada Porifera
Berdasarkan tingkat kompleksitasnya, sistem saluran air pada Porifera dibedakan menjadi tiga, yaitu tipe askon, tipe sikon, dan tipe leukon (rhagon). Perhatikan Gambar 1. Tipe askon merupakan tipe saluran air paling sederhana. Saluran air dimulai dari ostia yang dihubungkan langsung oleh saluran ke spongocoel. Dari spongocoel air keluar melalui oskulum. Tipe sikon merupakan tipe saluran air yang terdiri atas dua saluran yaitu inkruen dan radial. Air masuk melalui ostia menuju ke saluran inkruen. Melalui porosit, air dari saluran in kruen menuju ke saluran radial, terus ke spongocoel dan akhirnya keluar melalui oskulum. Sedangkan tipe leucon (rhagon), merupakan tipe saluran air yang paling kompleks. Air dari ostium masuk melalui saluran menuju ke rongga-rongga yang dibatasi oleh koanosit. Dari rongga ini air melalui saluran-saluran lagi menuju ke spongocoel dan akhirnya keluar melalui oskulum.

Porifera banyak menghasilkan spikula yang dihasilkan oleh scleroblast (bagian dari gelatin mesenkim). Hasil sekresi yang berupa silika (zat kersik) atau karbonat (zat kapur) ini memiliki bentuk yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk monakson, tetrakson, poliakson, heksakson, atau benang-benang spongin. Spikula merupakan struktur tubuh yang berperan penting untuk membedakan jenis-jenis Porifera. Bentuk dan kandungan spikula ini digunakan sebagai dasar klasifikasi Porifera. Berdasarkan sifat spikulanya, Filum Porifera dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Kelas Calcarea, Hexatinellida, dan Demospongia.

Materi coelenterata
Coelenterata atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Kata Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal.

A. Ciri-Ciri Coelenterata
  1. Terdapat sekitar 10.000 spesies  Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
  2. Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
  3. Memiliki simetri radial.
  4. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
  5. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
  6. Merupakan hewan diploblastik.
  7. Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
  8. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
  9. Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.

B. Struktur Tubuh Coelenterata
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.

C. Reproduksi Coelenterata
Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum) betina. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari tubuh induknya.

Tahap metagenesis pada Obelia sp.

Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada satu generasi. Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.

D. Klasifikasi Coelenterata
Coelenterata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.
  1. Hydrozoa
    Beberapa jenis hidrozoa mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual. Contohnya adalah spesies Obelia sp. Ada pula yang selama hidupnya hanya berbentuk polip saja, misalnya Hydra.
Sebagian besar hydra hidup di perairan secara soliter (sendiri-sendiri). Pada ujung tubuh hydra terdapat mulut yang dilengkapi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap makanan. Tentakel-tentakel ini dilengkapi dengan sel knidosit yang mengandung nematosista, yaitu racun berbentuk sengat untuk memburu mangsa. Hydra dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Perkembangbiakan seksual terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur betina. Sedangkan perkembangbiakan aseksual terjadi dengan tunas (kuncup) yang tumbuh di sisi tubuh hydra yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.


  1. Scyphozoa
    Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Aurelia aurita (ubur-ubur). Hewan ini memiliki bentuk seperti mangkuk, kadang mempunyai tubuh berwarna namun ada beberapa spesies yang tubuhnya transparan. Tubuh Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel yang mempunyai sel penyengat. Seluruh spesies Scyphozoa hidup di perairan, baik tawar maupun laut.
  2. Anthozoa
    Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga. Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Metridium (anemon laut). Anthozoa hidup sebagai polip, salah satu ujung tubuhnya mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel lengkap dengan penyengatnya, sedangkan ujung yang lain merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk melekatkan diri pada dasar perairan.
E. Peran Coelenterata Bagi Manusia
Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk terumbu karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentu mereka yang unik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar